Tuesday, November 29, 2011

Wisata Alam dan Spiritual ke Goa Rancang Kencono

Goa Rancang Kencono
Daerah Istimewa Yogyakarta memang terkenal dengan sebutan kota pelajar. Yogya sendiri juga merupakan kota yang menyimpan banyak sejarah, serta objek wisata yang sangat eksotik. Banyak lokasi tempat wisata sejarah yang bisa kita kunjungi di Yogyakarta, Seperti, Candi Prambanan, Candi Kalasan, Makam Raja Imogiri, Kota Gede, Taman Sari, Kali Urang, pantai Parang Tritis, dan masih banyak yang lain.


Jalan berbatu menuju Goa Rancang Kencono
Goa Rancang Kencono, ya.. goa ini merupakan salah satu objek wisata yang juga masih terdapat di Yogyakarta. Goa Rancang Kencono sendiri terletak di Desa Bleberan, Gunung Kidul. Perjalanan menuju lokasi Goa ini dapat ditempuh selama satu jam dari Kota Yogyakarta.
Akses perjalanan menuju lokasi ini memang masih sangat sulit dikarenakan harus melewati jalanan aspal yang sempit dan berlobang. selain itu Kanan-kiri jalan menuju gua itu adalah hutan jati. Mendekati lokasi wisata, kita akan menemukan jalanan tanah dan berbatu yang tentunya sangat licin apabila habis terguyur hujan.

Berwisata ke Goa Rancang Kencono memang sangat eksotis dan menarik. Selain masih sepi, masih banyak wisatawan yang belum mengetahui ojek wisata ini.

Dinamakan Goa Rancang Kencono dikarenakan, Goa ini digunakan sebagai tempat menyusun rencana strategi perang antara pasukan kerajaan Mataram dengan para penjajah (Belanda). Selain tempat unutuk menyusun rencana perang, Goa ini juga sering digunakan untuk merencanakan kegiatan kebajikan/mulia.


Jalan setapak menuju lorong tempat bersemedi

Di dalam Goa terdapat sebuah tempat yang gelap tempat bersemedi. untuk masuk keruangan tersebut kita harus melalui lorong yang gelap dan sempit.

Di mulut Goa juga terdapat sebuah pohon besar yang diperkirakan sudah berumur 200 tahun. Konon di bawah pohon tersebut sering digunakan para laskar dan prajurit sebagai tempat berkumpul dan beristirahat. Goa Rancang Kencono juga sebgai tempat persinggahan para Wali songo sebagai tempat penyususnan strategi penyebaran agama Islam.

Dengan nuansa alam yang sangat eksotis dan masih dikelilingi pepohonan yang rindang menjadikan Goa Rancang Kencono sebagai referensi daerah wisata alam dan sejarah di daerah Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. ( "teckoajaib" )

Tuesday, November 22, 2011

Konservasi Penyu Hijau di Pantai Pangumbahan

Penyu Hijau di Pantai Pangumbahan Ujung Genteng Sukabumi

Pantai Pangumbahan, Ujung Genteng merupkana salah satu objek yang menarik menjadi daerah tujuan Wisata. Pantai ini berjarak sekitar 5 kilometer ke arah barat dari Pantai Ujung Genteng, dan 70 kilometer ke arah Selatan Kota Sukabumi Jawa Barat.

Di daerah Ujung Genteng memang banyak lokasi wisata pantai, Seperti Pantai Ujung Genteng, Pantai Akuarium, Pantai Cibuaya, Pantai Citereum, Pantai Ombak Tujuh, dan Pantai Pangumbahan.



Anak Penyu Hijau di Pantai Pangumbahan
 Pantai Ombak Tujuh terkenal akan ombaknya yang tinggi, dan sering digunakan para peselancar mancanegara untuk bermain selancar atau "surfing". Sedangkan pantai yang sangat teristimewa adalah Pantai Pangumbahan.

Pantai Pangumbahan dianggap istimewa dikarenakan pantai ini merupakan tempat konservasi dan penangkaran penyu hijau. Konservasi dan penangkaran  penyu hijau ini dikelola oleh Pemerintah Daerah setempat.

Lokasi Pantai Pangumbahan memang sangat eksotis, disini masih banyak ditumbuhi pepohonan rindang dan lebat yang juga menjadi tempat dan kriteria para penyu hijau bertelur.

Penyu Hijau
Seperti banyak kita ketahui penyu hijau merupakan salah satu hewan yang hampir punah dan patut dilestarikan. Supaya bisa menyaksikan Penyu Hijau bertelur secara langsung dari alam sebaiknya persiapkanlah diri anda dengan perlengkapan seperti Sweater yang berfungsi menahan terpaan angin malam, lampu senter, minuman dan makanan kecil.

Di Pantai Pangumbahan kita bisa melihat penyu hijau bertelur antara jam 23.00 sampai 04.00 dini hari. Biasanya para penyu hijau bertelur antara bulan Agustus hingga bulan maret. Bisanya pada bulan itu kita bisa melihat belasan bahkan puluhan induk penyu hijau bertelur.

Pusat penangkaran penyu hijau kini telah dikelola oleh Pemerintah daerah setempat dengan cara membangun sekitar 6 posko pengamatan. Para pengunjung tidak sembarangan bebas melihat para penyu hijau bertelur. Di sini para pengunjung akan ditemani oleh para petugas untuk berjalan-jalan melihat penyu hijau bertelur.
( eko "teckoajaib" )

Monday, November 7, 2011

"Kota yang Hilang" Ditemukan di Gurun Libya


Menggunakan satelit dan foto udara tim dari University of Leicester, Inggris mengidentifikasi reruntuhan di bagian paling tak ramah di Gurun Sahara, di wilayah Libya.

Sejauh ini, tim menemukan 100 wilayah pertanian yang dikelilingi benteng, desa-desa, dan struktur mirip istana dengan dinding yang masih tersisa setinggi 4 meter, serta lanskap kota. Kota itu diperkirakan berdiri pada 1 sampai 500 masehi. Tim juga menemukan pemakaman piramida, dan sistem irigasi canggih.

"Ini seperti seseorang yang datang ke Inggris dan menemukan Istana Abad Pertengahan. Keberadaan pemukiman kuno ini tak tercatat pada masa pemerintahan rezim Khadafi," kata pemimpin proyek, David Mattingly, seperti dimuat situs sains, Our Amazing Science, 7 November 2011. Jatuhnya penguasa Libya selama 42 tahun itu memungkinkan membuka ruang bagi arkeolog mengeksplorasi peradaban pra Islam di sana.

"Kota yang hilang" ini dibangun oleh peradaban yang tak begitu dikenal, bernama Garamantes, yang memiliki gaya hidup dan budaya yang relatif maju dan berperan penting dalam sejarah.

"Gambar satelit memberi kami kemampuan untuk menelaah wilayah yang luas. Kami dapat melihat dalam lanskap yang tak ramah ini, yang tak pernah ada hujan, suatu ketika pernah dipadati penduduk dan ditanami. Ini sangat luar biasa," kata Martin Sterry, yang bertanggung jawab dalam interpretasi citra satelit.

Temuan ini menentang pendapat bangsa Roma yang mengatakan, orang Garamantes barbar dan pembuat onar di wilayah tepian kekuasaan Romawi.

"Faktanya, mereka sangat beradab. Tinggal di pemukiman luas, kebanyakan adalah petani di wilayah oasis. Mereka sangat terorganisir, ada kota dan desa, mengenal tulisan, seni, juga teknologi," kata Mattingly. "Garamantes justru perintis pembangunan di oasis dan membuka perdagangan trans-Sahara."

Para peneliti sebelumnya ikut mengungsi saat pasukan pemberontak menyerang rezim Khadafi Februari 2011 lalu. Mereka akan segera kembali.

SUMBER: http://teknologi.vivanews.com/news/read/262291--kota-yang-hilang--ditemukan-di-gurun-libya

Thursday, November 3, 2011

Kongo Gumi Perusahaan Konstruksi Tertua di Jepang

Kongo Gumi Co, merupakan perusahaan Jepang yang berbasis pada bidang konstruksi bangunan. Perusahaan yang berdiri di Osaka Jepang ini berumur sekitar 1428 tahun. Kongo Gumi merupakan sebuah perusahaan milik keluarga, bisnis Keluarga ini sudah berlangsung sejak lama dan berakhir pada tahun 2005. Pada Januari 2006, perusahaan ini dilikuidasi dan menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dikuasai oleh Takamatsu Konstruksi Group Co Ltd. Kongo Gumi, yang dijalankan oleh keluarga Kongo dan diyakini telah beroperasi dari tahun 578.

Perusahaan Kongo Gumi telah banyak terlibat dalam pembangunan Kuil Buddha sejak awal. Menurut para ahli, dan pengamat perusahaan faktor "matinya" perusahaan ini di karenakan faktor keuangan selama krisis ekonomi, dan kegagalan merespon secara efektif perubahan sosial.

Para ahli dan pengamat di Jepang merasa bahwa bisnis milik keluarga harus banyak belajar dan praktek bisnis yang telah dijalankan oleh perusahaan Kongo Gumi Co. Para ahli juga merasa faktor yang menyebabkan kejatuhan perusahaan merupakan pelajaran penting bagi bisnis perusahaan milik keluarga.

Contoh beberapa Kuil yang telah dibangun oleh Kongo Gumi Co:

Council Hall in Nara’s Ancient Imperial Palace

Kuil Osaka

shitennon ji hall




Sumber

blognetwork